5/10/14

Bagaimana Sistem Ekonomi di Singapura?



walaupun dikenal sebagai negara yang memiliki luas wilayah terkecil di ASEAN, Singapura memiliki perekonomian yang sangat maju dibandingkan negara anggota lainnya. Pertumbuhan ekonomi singapura yang sangat pesat yakni 3,5% (pada tahun 2013) menjadikan negara ini salah satu dari empat macan Asia yang mendampingi Hongkong, Taiwan, dan Korea Selatan.
Sejak tahun 1960, untuk mengatasi pengangguran pada masa itu pemerintah Singapura mempersiapkan para pengangguran tersebut untuk dididik menjadi tenaga kerja terampil yang dibutuhkan industri berkembang. Hingga pada akhirnya pada tahun yang sama The Economic Development Board (EDB) didirikan untuk menjadi ujung tombak penyetir Industrialisasi perdagangan. Sistem ekonomi singapura yang campuran antara kapitalis dan sosialis sangat berpengaruh terhadap kemajuan ekonominya, kontrol pemerintah dan penerapan sistem pasar bebas adalah kekuatan utama ekonomi negara Singapura. Maka tidak heran jika negara Singapura memiliki lingkungan bisnis yang terbuka, relatif bebas korupsi, transparan, harga stabil, dan salah satu negara yang memiliki GDP tinggi. Dasar ekonomi pasar negara Singapura dikembangkan sangat baik oleh pemerintah dan didukung dengan barang ekspor impor. Ekspor, terutama barang elektronik, bahan kimia, dan tenaga kerja terlatih merupakan sumber utama pendapatan bagi perekonomian Singapura, kemudian hasilnya digunakan untuk membeli sumber daya alam dan barang mentah yang tidak memiliki oleh mereka untuk diolah dan kemudian diekspor kembali oleh Singapura. Sehingga bisa dikatakan perekonomian Negara Singapura sangat bergantung kepada ekspor-impor. Disisi lain, pelabuhan yang berlokasi 190 kilometer dari garis pantai Singapura merupakan pelabuhan yang sangat strategis dalam perdagangan internasional, pelabuhan Singapura merupakan pelabuhan tersibuk di dunia karena memiliki rute pelayaran penting di Asia Tenggara yang melebihi pelabuhan Rotterdam dan Hongkong. Hal ini membuat negara singapura sangat maju dalam perekonomian dan perdagangannya pun lebih kompetitif dibandingkan beberapa negara Asia tenggara dalam melakukan kegiatan penyaluran barang-barang ekspor-impor tersebut karena didukung dengan tenaga kerja yang terampil dan infrastruktur pelabuhan yang lengkap. Modal Sumber Daya Manusia dan tenaga kerja terampil sangat berkontribusi pada perekonomian yang makmur bagi Singapura
Sejauh ini perekonomian Singapura yang bergantung pada ekspor membuat negara ini mudah tumbang ketika terjadi krisis, negara kecil ini telah merubah nasib mereka dari yang dulu tidak tidak menguntungkan menjadi sebuah negara yang memiliki tingkat perekonomian terbaik di kawasan Asia Tenggara. Karena Singapura yang hanya memiliki luas wilayah  kurang dari 700 km² ini tidak memiliki tanah yang subur dan sumber daya alam yang melimpah seperti Brunei. Hal ini tidak mengherankan jika hanya 0,1 % dari angkatan kerja yang bekerja di sektor pertanian. Singapura sangat menekankan pada industri manufaktur semi konduktor, peralatan elektronik dan mesin, peralatan transportasi dan kapal. Pemerintah juga berusaha untuk mendorong pertumbuhan beberapa sektor di masa depan seperti aerospace, rekayasa presisi, dan terutama ilmu-ilmu hayati seperti pengembangan teknologi biologi, peralatan medis, dan farmasi.
Singapura sangat mendukung adanya perdagangan multilateral antar negara yang  diwujudkan dalam sebuah  Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO. Sebagai salah satu anggota WTO, Singapura mempercayakan seluruh aturan tentang perdagangan bebas diatur oleh WTO yang memastikan bahwa barang dan jasa dapat secara bebas masuk keseluruh anggota WTO dengan hambatan minimum. selain itu Singapura memiliki tujuan utama perdagangan adalah untuk menjaga kepentingan perdagangan dengan memastikan lingkungan perdagangan internasional yang bebas dan terbuka. Seiring dengan dukungan Singapura kepada WTO, Singapura juga mendukung bahwa usaha perdagangan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi regional regional seperti APEC, ASEM dan ASEAN adalah  untuk mempercepat liberalisasi perdagangan sekaligus untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral.


DAPUS :





No comments:

Post a Comment